Selasa, 09 Juli 2013

Naruto Chapter 638

Orang-orang masih bertanya-tanya, "Apa yang terjadi?? Juubi... menghilang??" mereka benar-benar tak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. "Apa yang terjadi? Apa mereka sudah berhasil membunuhnya??" "Tidak.." ucap salah seorang dari klan Hyuuga yang bisa mengamati apa yang terjadi di sana dengan byakugannya. Sakura penasaran dan kemudian bertanya pada Hinata, "Hinata, kau bisa melihatnya juga, kan?? Apa kau bisa menjelaskan apa yang terjadi!??" "Y-ya!!" sahut Hinata. Tubuh Juubi terhisap ke dalam tubuh Obito. Tubuh Obitopun mengalami perubahan. Muncul semacam sisik dan sepuluh tanduk atau ekor kecil di punggungnya. Dan di punggung Obito juga, sudah terlihat suatu lambang segel. "Juubi... telah dihisap sepenuhnya oleh orang itu.. aku sudah mengkonfirmasi chakranya." ucap Hinata. "Jadi ini artinya..." "Jinchuriki??" Naruto Chapter 638 - Obito, Jinchuriki Juubi Teks Version by www.Beelzeta.com "A-apa ini??" hokage kedua kaget. "Ini buruk... seorang jinchuriki.." pikir hokage pertama. "Ini bahkan lebih menyeramkan.." ucap Minato. "Obito.." "Naruto, bagaimana kau bisa tahu??" tanya Sasuke. "Aku sudah menjadi teman bijuu!! waktu itu aku menerima chakra dari mereka, karena itulah aku tahu. Aku merasakan chakra para bijuu masuk ke dalam Obito. Juga, aku sudah pernah melihat jutsu pembangkit milik Rikudo sebelumnya. Segel tangannya berbeda!!" Segel tangan yang waktu itu Nagato gunakan untuk menggunakan Rinne Tensei memang berbeda dengan yang Obito bentuk. "Jadi, sejak awal dia memang melakukan jutsu untuk menjadi jinchuriki!!" "Begitu ya.." ucap Sasuke. "Hatssan, apa itu bentuk finalnya??" tanya Killer Bee. "Tidak.." jawab Hachibi yang ada dalam dirinya. "Kelihatannya seperti digunakan oleh Jinchuriki sebelum ia mencapai bentuk finalnya.." Batssss!!!!!! segel berbentuk gerbang Hashirama cepat dan langsung menghantam tubuh Obito. "Mungkin kau telah menjadi jinchuriki, tapi Myoujinmonnya masih bekerja!!" ucap Hashirama dalam hati. Segel yang menyegel Obito semakin ditambah hingga bertumpuk-tumpuk. "Luar biasa!!" ucap Naruto. Namun kemudian, orang-orang semakin dibuat kaget. Segel-segel itu mampu dengan mudah dihancurkan oleh Obito. "Segel senpou yang berhasil memblok Juubi..." "Apa dia sekuat ini!??" Obito masih terduduk di tempatnya. Hingga kemudian, tangan-tangan raksasa muncul dari punggunya, mencengkram segel kotak yang mengelilingi mereka, dan merobeknya seperti merobek kertas. Para hokage semakin dibuat kaget, dan kemudian mereka berempat kaget. Bunshin-bunshin yang ada di depan Madara juga tampak sudah menghilang. "Mustahil!! Dia menghancurkan Shisekiyoujin!??" ucap kaget guru Gay. "Apa cuma perasaanku, atau dia ini memang lebih kuat dari ketika ukurannya besar??" Killer Bee benar- benar tak mengerti. Padahal biasanya, Jinchuriki semakin kuat saat berubah. "Sebelumnya ia mengeluarkan kekuatan secara membabi buta, namun kini semua itu telah difokuskan.." jelas Hachibi. "Semuanya, hati-hati!!" teriak hokage pertama. "Sekarang kita tak tahu apa yang harus dilakukan, dia telah berhasil mendapat kekuatan Juubi, dan dia telah menghancurkan prisai segelnya!!" Tap.. Obito kemudian melompat ke atas, ke hadapan Naruto dan yang lainnya. "Hentikan, Obito!! Sudah cukup!!" teriak Minato. "O...bi...to??" Obito seperti orang yang kebingungan. "Eh!??" Naruto dan yang lainnya kaget. Tap tap tap!! Hokage pertama, kedua, dan ketiga kemudian muncul di hadapan Naruto dkk. "Boleh dikatakan... orang ini lebih kuat dariku." ucap hokage pertama. "Mungkin ini kurang sopan, tapi apa yang dikatakannya itu benar." ucap hokage ketiga. "Meskipun kami membatalkan semua bunshin yang telah kami buat, tetap saja kami tak akan bisa melakukannya." ucap hokage kedua. "Melihat hokage disudutkan seperti ini, aku tak bisa menunggu lagi.." ucap Madara. dalam hati, "Obito menjadi seperti Rikudou Sennin... dia mungkin akan bisa mengantisipasinya sebelum aku bisa menggunakan senjata rahasiaku.." "Eh!??" Naruto kaget. Batssss!!!!!!! Tiba-tiba saja Obito bergerak dengan begitu cepat, menebas, dan menghancurkan hokage pertama serta hokage kedua. Bersambung ke Naruto Chapter 639
Read More ->>

Kamis, 04 Juli 2013

Naruto Chapter 637

Sambil membentuk suatu segel, Obito terus berteriak. Sementara itu, Madara terlihat tenang- tenang saja. "Obito, sejak awal kau memang kupersiapkan untuk nanti menghidupkanku kembali." ucap Madara. Saat itu, Obito yang baru saja diselamatkan oleh Madara tua sempat bertanya, "Apa kau yang sudah menyelamatkanku, pak tua?? Terimakasih.." kemudian, Madara waktu itu membalas, "Masih terlalu dini untuk berterimakasih padaku. Suatu hari nanti..." "Kau akan membayarnya." ucap Madara saat ini. Yah, saat inilah Obito dipaksa untuk membayar budi Madara dulu. Setelah dulu Madara menyelamatkannya, Kini ia mau Obito juga membantunya untuk hidup kembali. Naruto Chapter 637 - Jinchuriki Juubi Teks Version by www.Beelzeta.com "Madara mengendalikannya dengan charkanya.." ucap Hashirama dalam hati. "Apa itu... kinjutsu Rikudou, Rinne Tensei?? Kita tak boleh membiarkannya hidup kembali." lanjut Hashirama. "Anak-anak, kalianlah yang paling dekat dengannya, hentikan jutsu dari orang yang ada di atas Juubi itu, sekarang!!" teriak Hashirama pada Naruto dan yang lainnya. Sasuke langsung menerobos, seolah ingin segera menyelesaikannya sendiri. "Tunggu, Sasuke!!" teriak Naruto. "Begitu ya, sekarang aku mengerti.." ucap Minato. Di sisi Hashirama, ia kembali menciptakan beberapa bunshin kayu. "Ini adalah batas berapa banyak aku bisa menciptakan bunshin dalam keadaan seperti ini.." pikirnya. Untuk diingat, para kage masih sedang membentuk segel untuk menahan kurungan. "Kagebunshin no Jutsu!!" Tobirama juga mengeluarkan bunshin. "Hanya dua, inilah yang terbaik yang bisa kulakukan.." pikirnya. Minato juga bersiap dengan membentuk suatu segel tangan. "Apa kalian bersiap untuk menyerangku?? Kalaupun begitu kalian tak akan mendapatkan Obito tepat waktu.." ucap Madara. "Dan kalian pasti mengerti, kan, kalian tak akan bisa menghentikanku hanya dengan bunshin.." "Ukhhh!!!" Obito masih tampak kesakitan. Dan di saat-saat itu, ia teringat akan teman-temannya. Kakashi, Rin, juga gurunya. Di sisi Sasuki, ular yang ditungganginya terus menerobos menuju puncak, menuju tempat Obito. Tapi kemudian, tangan-tangan yang muncul dari tubuh Juubi menghalanginya. Namun meski begitu, jaraknya sekarang sudah cukup. "Sudah cukup sampai di sini saja, Aoda, menghilanglah!!" perintah Sasuke. "Aku mengerti, Sasuke-sama!!" ucap Aoda dan kemudian ia menghilang. Sasuke kemudian meloncat, membentuk Susano'o dan kemudian bersiap untuk melesatkan anak panahnya. Di sisi Obito, ia terus teringat dengan saat-saat itu. Waktu itu, Kakashi sedang bersama dengan Rin, berdua. Sementara Obito, ia bersama dengan gurunya, Minato, tak jauh dari tempat itu. "Jangan menyerah." ucap Minato waktu itu. "Rin.. kau menyukainya, bukan? Suatu hari nanti, kita akan menjadi hokage.. Obito.." ucapnya lagi. Batsss!!! sebelum Sasuke melesatkan anak panahnya, Minato sudah berada di hadapan Obito dan langsung menebas tubuh Obito. "Se-sensei.." "Obito..?" Minato baru sadar. Ia langsung ingat dengan kejadian itu. Manusia bertopeng yang ia lawan dulu, Minato baru sadar kalau itu Obito. "Apa itu... kau??" tanya Minato. "Yah, itu kesalahan.." ucap Madara. "Tapi.." "Apa mereka melakukannya??" para shinobi bertanya- tanya. "Itu hokage keempat!!" ucap shinobi yang lain. "Dia menggunakan kage bunshin dengan shunshin no jutsu. Apa sejak awal dia sudah menandainya??" pikir hokage kedua. "Tanda Hiraishin tak pernah menghilang. Aku belum memberitahumu itu kan, Obito?" ucap hokage keempat. Tampaknya, tanda bekas pertarungan yang dulu masih tersisa sampai sekarang. "Kalau kau masih hidup, aku ingin kau menjadi hokage." ucap Minato. "Kenapa.." "Pada akhirnya semua ini berakhir dengan cepat. Sekarang yang harus kita lakukan adalah menyegel zombie itu, dan perang akan berakhir." ucap Sasuke. "Tentu saja, kita juga akan mengurus raksasa ini nanti." "Kenapa.. kau yakin sekali kalau perang ini akan segera berakhir?? pengkhianat.." ternyata Obito masih sadar. Sasuke dan hokage keempat kaget. Dan secara mengejutkan dan tiba-tiba, tubuh Juubi menciut. "Dia memblok usaha Madara untuk mengendalikannya!! Karena sejak awal, inilah yang diinginkannya!! Dia ingin menjadi... Jinchuriki Juubi!!" Secara mengejutkan yang akan menjadi jinchuriki Juubi adalah Obito, dan ia telah terlahir.
Read More ->>

Naruto Chapter 636

Obito dan Kakashi sama-sama saling menusuk. Hingga kemudian, Kakashi berkata, "Obito, apa masih belum cukup??" dan mendadak bayangan mereka berdua lenyap begitu saja. "Aku sudah muak, ayo kita hentikan genjutsu ini.." ucap Kakashi lagi. Dan ya, semua itu tadi hanyalah genjutsu yang Obito ciptakan, termasuk lubang di dadanya. Semua itu hanyalah genjutsu belaka. "Aku tak mau bertarung selamanya.." Kakashi tak mau membuang-buang waktu lagi, dan tampaknya akan serius. "Masa depanmu adalah kematian.." ucap Kakashi pada Obito, seolah semakin mempertegas niatnya untuk tidak menunda-nuda lagi. "Maju saja.." Obito tak mau kalah dan ikut memasang kuda-kuda. Kakashi dan Obito sama-sama memasang kuda-kuda tanda hormat ninja sebelum bertarung, dan hal itu membuat Kakashi teringat akan masa lalu. Naruto Chapter 636 - Obito yang Sekarang Teks Version by Narutopedia ID Saat itu, ketika mereka masih kanak-kanak, mereka pernah berada dalam posisi yang mirip dengan saat ini. Mereka berdua sama-sama memasang kuda-kuda, dan hendak bertarung. Bedanya, waktu itu adalah latih tanding, dan Minato mengawasi mereka. "Baiklah, pertarungan dimulai!!" Minato memulainya. Kakashi dan Obito saling serang, dan di masa sekarang pertarungan mereka juga telah dimulai. Benar-benar mirip, bahkan gerakan dan jenis jurus yang digunakan. "Katon: Goukakyuu no Jutsu!!" Obito menyerang Kakashi dengan semburan api. Kakashi mampi menghindarinya, dan terus maju menyerang dengan menggunakan kunainya. Batsss!!! Mereka saling tebas dan sama-sama mampu menghindar. "Obito... Tekadmu yang dulu... Masih terus... Ada di dekatku..." Pertarungan terus berlanjut. "Yang bisa kulakukan sekarang adalah... melindungi Naruto!!" "Kau... yah, semua orang.. Suatu hari nanti... akan menjadi sepertiku..." "Sasuke adalah seorang ninja pelarian.. Seharusnya dia dibunuh..." "Aku pasti akan membawa kembali Sasuke!!!" ucap Naruto dulu. Kakashi masih ingat betul dengan saat- saat itu. Sambil tetap menghadapi Obito, sosok Naruto terus tergambar di benaknya. "Naruto... kau tak akan pernah kehilangan jalanmu.. Kau lebih kuat dariku... Dan jauh lebih unik..." Kini Kakashi telah berhasil menjatuhkan Obito, sama seperti waktu mereka masih kecil dulu. Waktu itu, Kakashi juga berhasil menjatuhkannya dan kemudian menodongkan kunai ke wajahnya. "Baik, sudah cukup pertarungannya, pemenangnya Kakashi. Ayo kalian saling menghormat.." ucap Minato saat itu. Waktu itu mereka berjabat jari, tanda perdamaian, namun tidak saat ini. "Hanya ini yang bisa kulakukan saat ini.. aku akan melakukan apa yang kubisa. Untuk melindungi Obito yang dulu... aku harus... membunuh Obito yang sekarang!!" Tak ada istilah damai, Kakashi melanjutkan serangannya hingga benar-benar menembus tubuh Obito, dan ini bukanlah genjutsu. "Uukhhh!!!" Obito menghempaskan dirinya ke belakang, dan begitu pula dengan Kakashi. Tampak tubuh Obito menyisakan lubang yang dalam, yang seperti dikatakan tadi bukanlah genjutsu seperti sebelumnya. "Ini sudah berakhir, Obito.." ucap Kakashi. "Haah... haah... kau mungkin memenangkan pertarungan ini.." ucap Obito. "Tapi... aku tak akan membiarkanmu memenangkan perangnya!!!" Obito menggunakan jutsu dimensinya dan kembali ke medan perang. "Ukh!!" tampaknya Kakashi hendak mengejar, namun energinya telah terkuras. Di medan perang, di sisi Madara, tampak Susano'onya telah berhasil menusuk tubuh bunshin Hashirama, meski Madara cuma duduk-duduk. "Hashirama.. kau terlalu banyak memfokuskan kekuatanmu pada tubuhmu yang aslu, bunshin mu jadi tidak menyenangkan untuk dipakai bermain.." ucap Madara. "Madara.. kau juga telah..." Brukkk... Bunshin Hashirama kembali menjadi kayu dan kemudian lenyap. Kemudian, Madara merasakan sesuatu. "Itu??" suatu pusaran muncul tak jauh darinya, dan kemudian Obito muncul dari sana. Dalam keadaan sekarat. "Uukhh..." "Aku tak membutuhkannya lagi.." ucap Madara dalam hati. Ia kemudian bersiap untuk melakukan sesuatu. "Aku ingin bertarung melawan Hashirama sebelum menjadi Jinchuriki, tapi... sepertinya tak ada cara lain lagi.." "Gyaaahhh!!!" Obito berteriak bersamaan dengan segel yang Madara rapal. "Tubuhku..." Obito merasakan ada sesuatu yang salah dari tubuh bagian kirinya, tubuh yang diutak-atik Madara dulu. "Gyaaahhh!!!" setengah tubuh Obito berubah menjadi gelap. "Inilah waktunya untuk membangkitkanku kembali menggunakan Rinne Tensei.." pikir Madara. Ia hendak menggunakan Obito untuk merapalkannya jutsu pembangkit tersebut. Obito seolah tak mampu mengendalikan dirinya, dan kemudian setelah sebelumnya sempat teringat akan Rin, Obito pun bangkit dan membentuk segel tangan, "Woooooaaahhhh!!!!!"
Read More ->>

Naruto Chapter 635 full

Sementara perang terus berlanjut, di sisinya kini tampak Orochimaru dan dua anggota timnya sedang berada di atas dahan pohon raksasa, tak jauh dari tempat Tsunade terbaring. Di sekitar tubuh Tsunade, tampak ratusan Katsuyu kecil, empat katsuyu yang ukurannya lebih besar, dan satu yang paling besar. "Uukh, besar sekali siputnya.. aku jadi penasaran berapa banyak garam yang harus digunakan untuk mengalahkan mereka.." ucap Suigetsu. "Itu hanyalah bagian kecil dari Katsuyu, kuchiyose yang dipanggil dari Shikkotsu. Aslinya jauh lebih besar lagi.." jelas Orochimaru. "Yang harus kita pikirkan itu mengenai hokage kelima, bukan siput-siput ini!!" ucap Karin. "Kau tak perlu mendengar apa yang dia katakan, orochimaru-sama, lanjut saja pada rencana kita.." Naruto Chapter 635 - Angin Baru Teks Version NarutoPedia ID "Apa kau kesal karena kau dijauhkan dari Sasuke??" tanya Orochimaru. "Tentu sa... tidak!!! ayo langsung saja, Suigetsu bodoh!!" bentak Karin. "Kenapa kau marah padaku!??? seseorang yang hanya ingin menuangkan garam pada siput??" "Pertama, Tsunade.. ayo.." Orochimaru tak mau berlama-lama lagi dan kemudian meloncat ke bawah menuju tempat Tsunade berada. Keadaan Tsunade begitu kritis, tubuhnya terpisah lumayan jauh dan hanya dihubungkan oleh ratusan Katsuyu kecil. Dan... meski tak diperlihatkan dengan jelas, sepertinya tubuh mudanya telah menjadi keriput. "Tsunade-sama!!" Katsuyu yang paling besar kaget saat Orochimaru dan dua rekannya mendarat di sana. "Eh?? Apa Hokage kelima memang setua ini??" Karin bertanya-tanya. "Uukh, dan pinggangnya juga, panjang sekali.." ucap Suigetsu. Dua bagian tubuh Tsunade dihubungkan dengan gumpalan katsuyu, jadi kelihatannya seperti dia punya pinggang yang panjang. "Kelihatannya kau sudah melakukannya dengan berlebihan, Tsunade.." ucap Orochimaru. "Orochimaru??" dalam kondisi kritisnya Tsunade masih mampu mengingat suara mantan teman satu kelompoknya itu. "Katsuyu, aku datang kemari untuk merawat Hokage kelima.." ucap orochimaru pada katsuyu yang paling bear. "Aku bukan musuh lagi sekarang.." jelasnya. "Tak ada alasan bagiku untuk mempercayaimu!!" ucap Katsuyu. "Dan lagi, harusnya kau sudah mati!!" "Kalau kau melihatku melakukan sesuatu yang mencurigakan, kau bebas membunuhku dengan asammu itu.." ucap Orochimaru. Dan mengingat keadaan Tsunade yang semakin parah, Katsuyu tak punya pilihan lain selain percaya. "Baik, aku percaya padamu.." ucapnya. "Kau lebih cepat mengerti dibanding Manda.." ucap Orochimaru. "Baiklah, pertama-tama, di mana para kage lainnya??" "Mereka sedang dirawat oleh bagian-bagianku yang lain.." empat Katsuyu yang ukurannya bisa dibilang sedang-sedang itu ternyata sedang menyelimuti empat kage lainnya. "Luka mereka benar-benar serius.." jelas Katsuyu. "Katsuyu, kenapa proses penyembuhanmu begitu lambat meskipun kau ada di sini??" "Aku bisa menggunakan kekuatanku tergantung kekuatan Byakugou Tsunade-sama. Kondisi Tsunade- sama benar-benar lemah saat ini, jadi aku tak bisa menggunakan kekuatan penuhku." jelas Katsuyu. "Jadi begitu cara kerjanya, ya? Yah, benar juga, sejauh yang kuingat aku belum pernah melihat Tsunade selemah ini, jadi ini masuk akal.." ucap Orochimaru. "Aku mencoba untuk menahan agar Kuchiyosenya tidak menghilang, dan fokus dalam penyembuhan di saat yang bersamaan. Jadi, aku tak bisa menghubungkan tubuh Tsunade-sama dengan baik.." ucap Katsuyu. Lalu, Orochimaru meminta Suigetsu untuk melakukannya. "Suigetsu, ambil bagian bawah tubuh Tsunade dan kemudian sambungkan dengan tubuh atasnya.." "Eeh!???" Suigetsu kaget. "Aku ini lebih berbakat dalam memisahkan tubuh, bukan menyambung.." ucapnya. Tapi tak ada pilihan lain, pada akhirnya ia pun melakukannya. "Uukh, siput-siput ini berlendir dan kenyal, menjijikan.." ucap Suigetsu. "Bukannya kau juga juga sama?? Dan dengan memiliki bentuk manusia, kau bahkan lebih menjijikan dan aneh!!" ucap Karin. "Karin, biarkan dia menggigitmu, jadi dia bisa menyembuhkan diri.." perintah Orochimaru ke Karin. "Eeeeh??? Aku tak mau digigit oleh orang lain selain Sasuke.." "Ah!! Kau baru saja mengakui kalau kau menyukai Sasuke!!" ucap Suigetsu. "Eh!?? Ti-tidak!! Mustahil aku menyukai si Sasuke sialan itu!! Dia bahkan mencoba untuk membunuhku!! Dan... rasanya nikmat seka... tidak!! Bukan begitu!!!" "Kau ini ngomong apa, sih??" ucap Suigetsu. "Lagipula, sebelum digigit oleh Sasuke kau sudah punya banyak bekas gigitan di tubuhmu, kan.." "Diam!! Sekarang aku hanya untuknya!!" bentak karin. "Berhenti membuatku kesal, kata-katamu itu palsu.." ucap Suigetsu. "Lagipula, cara kerja tubuhmu itu, itu bahkan lebih aneh dariku!!" "Apa katamu!??" "Kalian berdua, cepatlah.." ucap Orochimaru. "Kalian berdua sama-sama aneh, jadi berhentilah bertengkar. Kalau kalian tak mau, aku akan membelit kalian dengan ular-ularku, yang akan masuk melalui mulut kalian dan kemudian mengambil alih tubuh kalian.." "Sebenarnya yang paling aneh di sini itu kau.." ucap karin dalam hati. "Tubuh dan jiwamu, sama-sama aneh.." ucap Suigetsu dalam hati. Suigetsu menyatukan tubuh Tsunade, dan Karin membiarkan tangannya digigit. "Ukh, kalau dia terus menghisap begitu banyak chakraku seperti ini, bisa- bisa aku cepat tua.." pikir Karin. Tak lama setelahnya, Tsunade secara perlahan kembali pulih dan tubuhnya kembali muda. "Tsunade- sama, kau sudah baikkan sekarang!!" ucap Katsuyu. "Tsunade, harusnya kau berterimakasih padaku.." ucap Orochimaru. "Kenapa kau melakukan ini setelah mengkhianati desa??" Tsunade masih belum mengerti. "Yah, sekarang aku telah menemukan obsesi baru.." ucap Orochimaru. "Dulu, aku ingin menjadi akin yang bisa membuat kincir berputar. Tapi sekarang, aku sadar kalau akan lebih menarik menunggu angin lain muncul. Aku tak ingi disegel sebelum aku bisa menikmati angin itu.." Orochimaru teringat akan Sasuke. "Apa yang kau katakan tetap tak masuk akal seperti biasanya.." ucap Tsunade. "Tapi kurasa, kau sudah berubah.." ucapnya lagi. "Manusia selalu berubah, atau mati sebelum mereka bisa.." Orochimaru kini teringat dengan Jiraiya, "Dia mati dengan caranya sendiri.." "Orochimaru, kalau saja kau berubah lebih awal, Jiraiya mungkin masih hidup sekarang.." ucap Tsunade. "Kalau begitu mungkin saja dia akan berubah.." ucap Orochimaru. "Seperti hal nya kita, Sannin, hal-hal tak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Sesuatu selalu mengalami perubahan.." "Mungkin karena itu juga aku ingin melihat kemana Sasuke akan pergi.." ucap Orochimaru dalam hati. "Menunggu secara perlahan, sampai anginnya muncul.." "Yah, terimakasih karena sudah menyembuhkanku.." ucap Tsunade. "Jadi, kau sudah tahu mengenai perang ini??" "Tentu saja, karena itulah aku bekerja sama denganmu.." "Aku akan melaporkan kondisi terkini dari medan perang.." ucap Katsuyu. "Bagaimana kau bisa pergi ke medan perang??" "Kami juga akan pergi.." ucap Orochimaru. "Kau harus fokus terhadap penyembuhan para kage.." lanjutnya. Sementara itu di medan perang, tampak Sai meloncat ke dekat Sakura. lalu, "Sakura, boleh aku menanyakan sesuatu padamu??" Di sisi lain medan perang, tampak juga bagian tubuh Juubi telah terbakar api hitam. Tapi, Naruto tak mau terus membiarkannya seperti itu. "Para bijuu juga ada di dalam mahluk besar itu!! Saat dia sudah cukup dibuat lemah, matikan api hitamnya!! Kurama dan aku akan mengeluarkan para biju!!" "Tidak.." ucap Sasuke. "Aku akan membakarnya.." "!!!" Naruto kaget, "Hei, Sasuke!!!" "Aku akan mengakhiri sistem ini, dan menciptakan yang baru.." ucap Sasuke dalam hati. Tapi kemudian secara mengejutkan, Juubi memisah sedikit bagian tubuhnya yang terbakar api hitam. "Sial, dia bisa memisahkannya!!" pikir Sasuke. Kembali ke sisi Sai, ia melanjutkan pertanyaannya. "Karena aku tak begitu mengenalnya, aku bisa memberi penilaian secara lebih obyektif. Dan jujur saja, aku tak bisa mempercayainya sebagai seorang teman. Bagaimana menurutmu, Sakura??" "Tak apa.. Sasuke akhirnya kembali, aku sangat senang.. dan aku mempercayainya.." ucap Sakura, dengan senyum yang benar-benar dipaksakan. "Kata-katamu mungkin tulus, tapi aku tahu... senyummu itu palsu.." pikir Sai. Entah Sakura yang tak bisa membuat senyum palsu yang lebih meyakinkan, atau Masashi yang kurang bisa menggambar senyum palsu untuk Sakura (?) Di sisi Shikamaru, dia juga mendapat firasat yang aneh. "Ada apa, Shikamaru??" tanya Ino. "Bukan apa- apa.." ucap Shikamaru. Kembali ke sisi Tsunade, Katsuyu telah menjelaskan inti-inti pokok yang telah terjadi di medan perang. "Dengan kata lain, situasinya benar-benar rumit.." ucap Katsuyu. "Kalau begitu.. kita juga harus segera menuju ke sana.." Tampak keempat kage lainnya sudah mampu untuk kembali berdiri. Semuanya telah sembuh. "Aku akan membawa kalian semua dengan pasirku. Persiapkanlah chakra kalian untuk nanti.." ucap Gaara. "Aku tak tahu cerita lengkapnya, beritahu kami lebih banyak lagi!!" ucap Raikage. "Ayo kita bahas ini dalam perjalanan.." ucap Tsuchikage. "Ayo!!" ucap Mei. Sementara itu di sisi Kakashi dan Obito, tampak mereka berdua saling tusuk. Kakashi menembus tubuh Obito dengan tangan berlapis listriknya, sementara Obito dengan kunai besarnya.
Read More ->>
NarutoPedia ID Copyright 2012. Diberdayakan oleh Blogger.